Buat para netizen pecinta drama korea , kudet banget lah yaa kalau ga tahu trending drama
teranyarnya Kim soo hyun. YaP, Its oke to be not oke !! Padahal baru tayang 8 episode, tapi udah bikin para
penonton makin addict sama kisah healing romancenya sang penulis dongeng
psikopat, Ko moon young dan perawat
psikiatri, Moon kang tae ini.
Meski berlatar belakang historical kehidupan para karakter
utamanya yang suram dengan sekelumit
masalah psikologi yang mereka derita , gak
lantas bikin ceritanya jadi drama bawang yang full of tears. Racikan yang pas
antara drama, komedi, romansa, dan
misteri berhasil menciptakan story plot yang ciamik. Bikin gak sabar deh
pokoknya nungguin episode baru tiap minggunya.
Dan tentu saja produk yang keren gak akan terlepas dari kualitas
proses kreatifnya kan? Rupanya di balik layar, ada banyak banget faktor pendukung yang bikin drama psycho but its oke
menjadi tayangan super oke. Apa aja sih? Yuk kita intip .…..
1
PARA CREATOR KUALITAS SUPER
Ada sederet nama creator yang memberikan
kontribusi besar, dimulai dari sang sutradara Park Shin Woo yang terkenal lewat
drama Encounternya. Dilansir dari hansinema , Sutradara Visual Fx drama ini
, memuji Park shin Woo sebagai visual designer hebat, “ Park Shin woo-ssi sering bertanya dan
mendiskusikan ide-ide luar biasa, bagaimana mengkombinasikan lokasi syuting
dengan software komputer untuk menciptakan style visual fx yang unik”,
jelasnya.
Didukung pula dengan kelihaian
imajinasi sang penulis scenario, Jo Yong Hae menciptakan naskah apik. Meski
newbie, sang writer-nim mampu
menghidupkan setiap karakter dalam cerita, masing-masing punya kisah sendiri.
Adegan-adegan dan dialog yang ditampilkan pun merembes ke hati. Kita bisa
semakin merasakan kesedihan yang dialami
Kang tae ataupun Moon young dari narasi-narasi puitisnya atau dari dongeng yang
dikisahkan dalam drama.
Terakhir, tentu saja kualitas
akting para pemain. Meski hiatus beberapa tahun karena wamil, tak menyurutkan
kemampuan akting Kim so Hyun, dia memukau penonton dengan karakter Moon Kang
Tae yang sabar dan terlihat bahagia,
meski sebenarnya penuh luka. Dan yang
paling menjadi sorotan adalah Seo Ye Ji , namanya kini melejit berkat karakternya
di drama ini. Adegan nyentrik
yang kejam sang penderita antisocial personal disorder, bisa
berakhir komedi kalau Seo Ye Ji sudah mengeluarkan tingkah lucunya, dengan
ekspresinya yang super cute. Apalagi kalau sudah berkolaborasi dengan Oh Jung
Se, aktor pemeran Moon Sang Tae, penderita autism, makinlah kita akan dibikin ngakak dengan
dialog-dialognya yang polos dan kekanak-kanakan. Begitupun para pemain karakter
pendukung lainnya seperti Pak Gyu Yeong, Kim Joo Hun, Park Jin Ju, Kang Ki Dong
dan banyak lagi sederet artis ternama, bikin drama ini jadi tayangan super oke.
FORMULA YINYANG DALAM PLOT CERITA
Penulis menyebut istilah Formula
Yinyang, karena merasa kekuatan cerita drama ini nyaris seimbang, menggambarkan
hitam dan putih kehidupan. Lihat saja betapa paradoksnya karakter Koo Moon
Young yg super cuek versus Kang Tae yang super care. Atau bagaimana perbedaan
ibu Sang Tae dalam menyayangi anak autisnya, berbanding terbalik dengan sikap
keluarga Kwon Ki Do, seorang pasien
korban broken home, yang tidak
mampu menerima kekurangan anaknya sehingga bikin Kwon Ki Do menderita mental
illness.
Ada lagi penggambaran ayah Ko
Moon young tega mencekik anaknya, tapi
di sisi lain ada tokoh Kang Soon-deok, ibunya Nam Juri, sang chef penyayang.
Kasih sayang sahabat Sang Tae, Jo Dae Su juga begitu tulus, masih kalah
jauh dengan sikap Lee Sang in, CEO
penerbit buku dongeng yang sabar
membereskan serentet masalah akibat ulah Moon Young, tapi demi mendapatkan keuntungan. Seolah penulis
menyampaikan, bahwa tetap akan ada nilai baik dari hal-hal yang dianggap buruk.
Ini menjadi kacamata baru untuk melihat nilai positif dari para
penderita mental illness. Jika diperhatikan, setiap sequencenya menyiratkan
makna mendalam tentang cinta, humanisme, dan stereotype masyarakat yang salah
terhadap orang-orang yang bermasalah dengan kejiwaannya. Drama ini bisa menjadi
penyadaran bagi penontonnya.
HANS CRISTIAN ANDERSON , PENDONGENG KELAS DUNIA
SEBAGAI SUMBER INSPIRASI CERITA
Menurut analisa penulis, ada banyak
kesamaan antara karakter yang ada di drama ‘Its oke to be not oke’ dengan
pendongeng kelas dunia, Hans Christian Anderson yang kerap kali namanya disebutkan dalam dialog. Seperti latar
belakang Kang Tae yang sedari kecil harus menjadi tulang punggung karena
ditinggal mati ibunya, begitupun
Anderson, dia menjadi pekerja pabrik di usia 11 tahun dan harus membantu
ibunya setelah ayahnya meninggal.
Anderson juga mengalami abuse dari kepala
sekolahnya sama seperti Ko Moon Young yang dicekik ayahnya. Karena itulah
Anderson susah beradaptasi dengan lingkungan dan teman- temannya, persis
sifat antisosialnya Ko Moon young .
Banyak dalam karyanya yang terkenal seperti dongeng prajurit timah berkaki satu
, itik buruk rupa, putri duyung , Anderson menuangkan perasaan sakit hatinya ;
perasaan merasa tersingkir dan direndahkan orang lain seperti yang dirasakan
Sang Tae dengan penyakit autisnya.
Mungkinkan sang writer-nim terinspirasi
dari tokoh dunia ini ??? Betul atau tidaknya,
semoga saja drama ini pun akan mendunia dan dikenang sepanjang masa
layaknya karya-karya Hans Christian
Anderson. Bagi yang mau tahu lebih detail komparasi antara para tokoh drama
psycho dengan kehidupan pribadi hans Christian Anderson bisa klik langsung link ini.
SINEMATIK DAN
CGI FANTASTIK
Kalau melihat castil mistis milik Ko Moon
Young, pasti banyak netizen terkesima dan penasaran, sekeren apa sih aslinya
rumah itu? Secara gitu lho, kalau di
korea, tempat-tempat lokasi syuting yang memorable banget bisa dijadiin destinasi
wisata paling laris. But, kita bakal kecewa kalau tahu ternyata setting rumah
ini aslinya hanya sebuah café. Sinoda café namanya, yang terletak di . Berkat kepiawaian 20 orang lebih seniman visual efek di drama
ini, semu bisa disulap jadi bangunan fantastik.
Seisi ruangan interior pun ternyata
hanyalah setting buatan yang dibangun sekedarnya. Dan kalau kalian masih ingat
adegan mendebarkan , gambaran delusi yang dialami Kwon Ki Do yang suka
telanjang kalau lagi pani. Disana ada
adegan crashing car, dimana mobil melayang dikombinasikan suasana pesta
dengan cara yang unik, ternyata untuk 1
scene itu saja, para senima fx mengerjakan selama 2 bulan lhoo.. Gimana gak
bikin kita betah nontonnya?
WARDROBE FASHIONABLE
Nah satu lagi nih factor yang manjain mata kita saat menonton
its oke to be not oke, selain liatin wajah oppa dan unni yang cakep membahana,
plus CGI yang keren tadi, adalah wardrobenya!!
Aduuuh buat para cewek gemes deh lihat dress yang dipakai Koo Moon
Young. Siapa yang gak mau pake baju rancanganya perancang tenar seperti Cecile
Bahsen, Minju Kim, Sabel Marani dll??
Aksesorisnya juga ga tanggung-tanggung, brand ternama seperti bvlgari, burberry ikut mensponsori, bahkan jam
yang dipake Moon Young, ada yang
dibandrol harga 180 juta ! Daebakk!
Yah walaupun mungkin ga kebeli, setidaknya bisa jadi inspirasi
fashion kita ya kalau mau lebih
fashionable ala korea. Bisa makin
kreatif juga kalau bisa jahit sendiri, hihihi. Dan para kru department cosutume
ini serius banget lho mendesign style para tokohnya, karena pakaian adalah
salah satu indikator menggambaran karakter. Jadi makin berasa hidup kan
karakternya??
Nah, makanya ga salah kan kalau drama ini meraih rating
tinggi dalam tayangan perdananya sebesar 6,1 persen? Meski sempat mengalami penurunan hingga 5,6
persen, dari minggu ke minggunya ratingnya semakin meningkat. Bagi yang belum
nonton, penasaran dong sekeren apa drama
ini? Monggo saksikan di Netflix setiap Sabtu dan Minggu pukul 20.30 WIB.